Hari ini saya akan berbagi cerita tentang kehidupan profesi saya bukannya penulisan ini untuk mengeluh tapi sesungguhnya dalam hati saya sangat bangga menjadi seorang perawat di kampung halaman saya sendiri. saya seorang perawat lulusan Diploma/DIII Akademi keperawatan dan STIKES di Jakarta selesai dari perguruan tinggi pada tahun 2012 saya awalnya bercita cita ingin bekerja di Jepang ingin mencari pengalaman kerja dan rejeki di negeri orang tapi lain cerita orang tua tidak mengizinkan niat saya tersebut karena alasan mereka saya sudah terlalu lama meninggalkan rumah semenjak kecil.
Sekian diatas singkat tentang pendidikan setelah saya pulang kekampung halaman saya dihadapi dengan kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak saya berfikir padahal profesi perawat itu sangat dibutuhkan di masyarakat serta PUSKESMAS dan RSUD selama dua tahun saya bertahan sebagai tenaga honorer di salah satu puskesmas dengan upah dua ratus lima puluh ribu rupiah sebulan tentunya dengan gaji segitu tidak cukup untuk kehidupan saya pada saat itu apa lagi untuk profesi perawat, saya sering tidak masuk kerja karna saya harus bekerja ketempat lain untuk memenuhi kehidupan pribadi saya apapun saya kerjakan dan tidak sedikit teman teman harus kembali merantau karena mereka mengatakan kepada saya pemerintah daerah setempat tidak menghargai pemuda yang menyandang status sarjana dengan minimnya lapangan pekerjaan.
pada tahun 2014 awal ada penerimaan CPNS alhamdulillah saya diterima sebagai calon pegawai negeri sipil sangat bangga pada masa itu saya mampu bersaing dengan ribuan peserta, tetapi cerita sebagi profesi perawat belum selesai, setelah diterima sebagai CPNS tibalah penempatan tugas tidak terduga pada saat pembagian SK penempatan tugas saya dan teman saya bernama Adi Jaka Putra ditempatkan boleh dikatakan dipenghujung negeri kapuas hulu saya di Desa Kareho dan Sahabat Saya di Desa bungan jaya Hulu Kapuas kec Putussibau selatan
Ingat waktu itu tiba diperkampungan malam hari bulan ramadan saya sendiri yang muslim , yah walaupun saya anak berasal dari kampung biasa keluar masuk hutan tetap juga saya tidak terbiasa dengan hidup tanpa listrik tanpa gadget sinyal telpon atau televisi, minggu pertama sangat berat bagi saya tapi hati berkata tempat hidup saya sebagian sudah disini untuk mengabdi saya harus survive apapun yang terjadi.
selang beberapa minggu setelah disi dengan kegiatan kemasyarakatan sesuai dengan tugas saya untuk masyarakat setempat yang sudah lama tidak ada petugas kesehatan saya mulai terbiasa, namanya juga masyarakat hulu semuanya ramah saya tidak ada masalah dengan itu.
sampai sekarang saya masih bertahan karna saya berfikir tugas saya untuk mengubah masyarakat setempat untuk menjadi masyarakat yang berperilaku hidup bersih dan sehat belum selesai.
demikian cerita singkat saya, satu yang ingin saya sampaikan untuk teman - teman perawat se indonesia tetap banggalah menjadi profesi perawat berusahalah menjadi yang terbaik layani masyarakat karena pfofesi itu adalah pengabdian, karena berusaha untuk menjadi yang terbaik hidup kita tidak akan sia - sia jangan pernah putus asa dan tetap hargai profesimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar